Belajar Dari Bisnis Mc Donald
--
Saya salut sama restoran burger fast food yang satu ini. Ternyata setelah dipikir-pikir mereka ini bukanlah dalam bisnis makanan. Melainkan bisnis properti. Saya dapat pencerahan ini setelah nonton film the founder, dimana ray kroc berhasil merubah mc donald dari perusahaan kecil skala lokal, menjadi perusahaan besar skala multinasional.
Secara sekilas sih mereka jualan burger, es krim, dll. Tapi kalau dilihat lebih dalam model bisnis mereka adalah properti dengan cara menguasai lokasi paling strategis di sebuah kota, dan mereka melakukannya secara masif bahkan sampai ke banyak negara.
Hanya sekitar 7 % dari restoran mereka adalah milik mc donald sendiri. Sisanya 93% adalah franchise.
Silahkan tonton video ini kalau kamu belum tahu,
Belum lagi tentang strategi menghemat pajak mereka, seperti yang sudah saya sedikit singgung di blog saya. Mereka dengan sengaja melakukan depresiasi asset mereka jangka panjang (5 tahun keatas) sehingga bisa biaya operasional bisa bertambah dan untung mereka jadi kelihatan lebih kecil. Hihi. Sangat jenius tax planningnya.
Bisnis makanan memang tak akan pernah mati. Selagi manusia masih hidup kita butuh makanan. Mc Donald memang sudah menjadi market leader di industri ini. Brandnya sudah sangat besar, sehingga mereka bisa menarik banyak franchisee untuk berinvestasi pada mereka.
Uniknya, para franchisee tersebut bukanlah pemilik lahan. Tokonya juga bukan punya mereka. Malahan Mc Donald lah yang memiliki properti tanah, bangunan. Tiap bulannya Mc donald bisa dapat pemasukan dari sewa tanah/bangunan, 4% komisi penjualan, belum lagi biaya franchise diawal yang harus dibayarkan. Sangat jenius.
Kalau restorannya tidak sukses gimana?
Sebenarnya ini sangat jarang terjadi. Kalaupun mc donald tidak sukses disebuah lokasi. Simpel aja..Mereka akan tutup cabang tersebut, hancurkan bangunannya, dan buat bangunan baru untuk disewakan. Hehehe..
Sangat jenius. Ada banyak lapisan dalam bisnis mereka. Tidak sesimpel bisnis kuliner.